Blogger Template by Blogcrowds

Sambas, Singkawang- KalBar

Sebuah tugu bernama "Tugu ketupat berdarah" berdiri usang tak terawat di kec. Jawai Kab. Sambas. Peristiwa kerusuhan rasial sambas (Melayu Vs Madura) bermula di tempat itu, tepat di hari Raya Idul Fitri thn 1999. Ratusan orang tewas dalam kondisi raga tak sempurna. Tidak hanya di Sambas, seperti efek domino, kerusuhan itu sampai juga di Kota Singkawang, yg dijuluki sebagai Kota Amoy (Amoy : sebutan untuk gadis gadis keturunan Tionghoa), sebagai kota cina tertua di Indonesia. Sebagian besar warganya adalah warga keturunan Tionghoa. Kalau di kota kota lain di Indonesia,kita sangat jarang melihat keturunan Tionghoa berprofesi selain menjadi pengusaha, tapi di sini, semua profesi dilakoni oleh mereka, ada pengemis,nelayan, petani,Notaris,Preman dan Walikota. Malam hari ada pasar yang ramai sampai pagi, namanya "Pasar Hongkong", dan memang rasanya benar bahwa sebuah pasar di kota Hongkong pindah sejenak kesana malam itu.

Saya niatkan untuk ngambil gambar tugu tsb, tapi saya urungkan atas saran dari Pak Sopir yang menemani saya. "Orang-orang disana masih sensitif, apalgi terhadap orang pendatang",katanya. Kami khawatir akan luka lama kembali terusak. Saya tidak berani.

Cerita cerita horor, kesadisan tentang peristiwa itu kerap kali saya dengar dari orang orang disana meski saya tidak pernah meminta untuk di ceritakan. Sungguh, jelas tersirat bahwa dendam itu masih ada, kesannya di tutup tutupi. Huuhh..., sampai kapan bangsa ini belajar dari sejarah, bahwa kebencian, kekerasan jelas bukan sebuah solusi untuk mengatasi berbagai macam perbedaan dan perselisihan paham?!!

Oh, iya. sempat juga melongok ke negara tetangga ketika berada di Kec. Sajingan yg berbatasan langsung dengan Malaysia. Selama anda tdk berjalan lebih dari 10 Km dari batas negara, tanpa Pasport pun tidak jadi masalah. Ada milo (minuman sihat bertenaga), Teh Tarik, Coklat Apollo, Rokok Malaysia menjadi sepaket Oleh oleh yang dibawa pulang. Namun oleh oleh yang tidak kasatmata lebih banyak lagi. Pasti.


Tumbang Titi

Untuk Menjangkaunya, menggunakan Pesawat Kecil, DAS,kapasitas penumpang 16 orang dari kota Pontianak selama 35 menit, transit di Kota Ketapang dan lanjut menggunakan mobil,harus yg 4 WD, karena sepanjang jalan, rusak parah akibat terlalu seringnya dilewati truk truk besar pengangkut sawit dan kayu gelondongan, hasil dari hutan yg sudah pasrah dibabat habis oleh cukong cukong lokal dan non lokal (Malingsia). Sesekali harus turun untuk mengarahkan mobil agar tidak terbenam di kubangan lumpur. Cukup melelahkan dan -tentunya-sangat seru selama 6 jam harus bertahan untuk mencapai daerah itu. Ada kalimat yang sering saya dengar, katanya "Numpung masih muda" (????), saya mampu tersenyum ketika mengingatnya. Disana saya ketemu sama suku dayak pedalaman, niatnya mau ngobrol sama mereka, tapi mereka tdk tahu berbahasa indonesia, apalagi bahasa bugis. Dan untungnya mereka juga tidak tahu kalau photonya akan saya upload di Blog ini.


(masih capek, Bersambung...................)

10 Comments:

  1. uNieQ said...
    ohh dari singkawang palena... banyak temanku asal dari sana....

    wuihhhhhh enaknya jalan2nyaaaaaaaaa eh maksudku dinasnyaaaaa :D

    btw dapat jako amoy??? aihh pantes na lupa k hahahhaha *nda penting ma sede*

    berarti ada ji coklat apolloku toh??? duhhh lama nda dapat kiriman coklat apollo inie... bawakan ma :D
    Rogan said...
    PENAH NEH GW KE SINGAKWANG DISANA BANYAK SUKU DARI CHINA YA
    Anonim said...
    Jadi kena "sindrom survei" juga yah disana... Hahaha...
    Kini aku tahu... *elus2 dagu*
    Hmm...
    Dulu sempat pernah di tawarkan untuk survei di sana, tp tdk jd krn bertepatan bulan puasa. Paling tdk kondisi disana bs sy liat dr tulisan ini. Thx ya!
    AdminBlog said...
    @Unieq : TIDAK ADA !!!, hehehehe, sangarku, jwbnya sdh sy kirim via sms kan ?
    @Rogan : Iya neh, banyak sekali Amoy, plg enak keluar Jalan2 sore di pusat kota
    @Inart : Wah, hampir jg kesana ya ? disana jg plg banyak warung kopix. dan klo bth info yg lbh lengkap, bs contact langsung via tlpn nah. hihihih
    yantox said...
    idup mang menyenangkan...
    idup itu indahhhhhhhhhh bngettt... :)
    uNieQ said...
    sangarnya jawabannya..PDnya klo sudah Sms deyh..sy nda bisa bedakan ini foto lama ato baru hanya dengan liad tampilanmu masih kurus disitu..soalnya sy nda pernahpi liad ko..

    btw mobilmu itu io??? enak itu dipake naek ke bromo di??pinjam dulue...

    @inart, formal na kommentmu..hahahahaha sante mako..labaco ji..jangan karena seniormu takut ko macam2 disini hihihihi

    dende na denda ma labaco ini banyak omong disini..

    habisan lama sekali terbit sambungannya ceritamu..secara sy fansmuuu :D
    Anonim said...
    kontak via telp??? Aih.. da ku tau no telp ta bela...
    Berengbereng said...
    Singkawang???
    daerah mana itu?
    masih Indonesia ji?
    AdminBlog said...
    @Inart : kalau benar2 butuhmi info, tanya saja nomorku sama Kakakta' Dech..kayak tong sy dibutuhkan sekali.

    @Bereng Bereng : singkawang itu yg Hmmm.....yg 150.000, wakakaka
    daripada Putusibau, bahkan kordinat pusat kotanya pun belum masuk di databasenya GPS Garmin versi terbarunya.
    Anonim said...
    Wuih minta sama kakakku???
    Aih masa no telp ta, baru sy dpt dr kakakku?
    Kan lebih afdol klo dr orangx.
    Kayak tong sy dibutuhkan sekali???
    Nassa mi, sapa tau saya butuh org yg antar k plg dr kantor klo lembur sampe tengah malam. Atw... lg butuh org untuk traktir makan...

    Huahahah
    _ini In-aRt ko kira sy tukang ojek ka!_

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda