Tadi pagi ada telepon dari Kuala Lumpur Malaysia, tapi telepon itu bukan untuk saya, cuma sms saja yang masuk ke HP saya yg hampir bersamaan. Telepon itu ditujukan ke redaksi Liputan 6 SCTV dan diterima oleh Reporter Bayu Sutiyono Dan saya menyaksikannya lewat Tipi rumah.
Seorang Ibu Calon Haji asal Indonesia menelpon, bercerita bahwa mereka sekarang terdampar di Airport Kuala Lumpur Malaysia dan sejak hari minggu kemarin menunggu pesawat untuk diberangkatkan ke Tanah suci. Sudah 3 hari. Mereka terlunta lunta di bandara, tidur di kursi ruang tunggu dan makan cuma sekali sehari. Jumlah mereka ada 155 orang, dan tahukah kamu bahwa 97 orang dari mereka itu berasal dari daerah saya, Sulawesi Selatan. Tidak menutup kemungkinan diantara mereka ada kerabat saya, entah itu kerabat jauh atau sangat jauh, yg jelas saya sangat sedih menonton berita itu.
Mereka menunggu dalam kondisi kesehatan raga yg sudah mulai tidak stabil. batin juga, katanya sudah banyak yg mulai stres. Dua Perusahaan sebagai pihak penyelenggara masih ditunggu pertanggung jawabannya, entah sampai hari keberapa mereka ditungguin. Pemerintah juga, dalam hal ini Departemen Agama atau KBRI di KL harusnya bertindak lebih cepat.
Mau diapa ? Memang beginilah Negara kita, Bahkan dalam hal ibadahpun, orang masih merasa tidak nyaman. Sedih.
Oh, iya mengenai sms yg tadi, yang masuk hampir bersamaan dng berita itu, dari seorang teman ikhwan. Isinya mengenai kelanjutan diskusi yg pernah kami bahas hari2 sebelumnya. Seperti ini isinya :
....tapi intinya, setelah saya
diskusi ma akhwat semalam,
ternyata akhwat itu sangat
menantikan datangnya
lamaran dari sorang ikhwan..
mereka sifatnya menunggu
& menunggu......
+62813440097xx
06:41:42
19-11-2008
Baru benar benar percaya, kalau ternyata banyak sekali dinegeri ini yang menunggu dan menunggu. Menunggu sebuah mimpi, harapan, keinginan dan cita cita.
Menunggu pesawat, angkot, kabar terbaru, perintah dari atasan, ataukah selalu menunggu datangnya tanggal 21 seperti saya.halaaahhh.
Seorang Ibu Calon Haji asal Indonesia menelpon, bercerita bahwa mereka sekarang terdampar di Airport Kuala Lumpur Malaysia dan sejak hari minggu kemarin menunggu pesawat untuk diberangkatkan ke Tanah suci. Sudah 3 hari. Mereka terlunta lunta di bandara, tidur di kursi ruang tunggu dan makan cuma sekali sehari. Jumlah mereka ada 155 orang, dan tahukah kamu bahwa 97 orang dari mereka itu berasal dari daerah saya, Sulawesi Selatan. Tidak menutup kemungkinan diantara mereka ada kerabat saya, entah itu kerabat jauh atau sangat jauh, yg jelas saya sangat sedih menonton berita itu.
Mereka menunggu dalam kondisi kesehatan raga yg sudah mulai tidak stabil. batin juga, katanya sudah banyak yg mulai stres. Dua Perusahaan sebagai pihak penyelenggara masih ditunggu pertanggung jawabannya, entah sampai hari keberapa mereka ditungguin. Pemerintah juga, dalam hal ini Departemen Agama atau KBRI di KL harusnya bertindak lebih cepat.
Mau diapa ? Memang beginilah Negara kita, Bahkan dalam hal ibadahpun, orang masih merasa tidak nyaman. Sedih.
Oh, iya mengenai sms yg tadi, yang masuk hampir bersamaan dng berita itu, dari seorang teman ikhwan. Isinya mengenai kelanjutan diskusi yg pernah kami bahas hari2 sebelumnya. Seperti ini isinya :
....tapi intinya, setelah saya
diskusi ma akhwat semalam,
ternyata akhwat itu sangat
menantikan datangnya
lamaran dari sorang ikhwan..
mereka sifatnya menunggu
& menunggu......
+62813440097xx
06:41:42
19-11-2008
Baru benar benar percaya, kalau ternyata banyak sekali dinegeri ini yang menunggu dan menunggu. Menunggu sebuah mimpi, harapan, keinginan dan cita cita.
Menunggu pesawat, angkot, kabar terbaru, perintah dari atasan, ataukah selalu menunggu datangnya tanggal 21 seperti saya.halaaahhh.
7 Comments:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
sy juga selalu menunggu datangnya tanggal 21 sejak mengenalmu hahahahha menunggu sms ajakan traktiran itu masuk ke HPkuuu hahahahah dan sampai skg sy masih tetap menunggu
hahahahahhahaha labbuuu ma sede...
btw soal cerita pembukaannya... yup betul..kapan siyh Indonesia bener.. hihihi tiap tahun pasti selalu ada complain dari jemaah haji, catering, transportasi, dll..
surammmm...
itu bukan cerita pembukaan saja, itulah intinya, sedang yg terakhir itu selingan saja, jadi bisa diHILANGKAN, hahaha
Saya juga menunggu kpn tanggal satu... pfuuu masih lama....
sy jg lg nunggu, tgl 25..deg2an..
"apakah thn ini mereka msh melupakan ulang tahunku"..huhuhu..
@Lids : Saya akan ingatkan mereka supaya jangan diingat ultahnya Lids nanti. Biar sy sendiri yg kasih ucapan. Hahaha
Menunggu ternyata menyakitkan
Menanti ternyata meletihkan...
halah...
he..he..
Sory baru ngabsen lagi di blogTa' Daeng....
:D
Oh iya intinya kalo nda mau menunggu kitanya yang datangi itu orang toh?
he..he..
karena sampai sekarang saya juga masih menunggu, termasuk juga menunggu waktu yang tepat untuk menyempurnakan ibadah, yang karena ke-Indonesia-an saya prosesnya jadi alot
salam kenal
lid^^ (tanpa s)