Blogger Template by Blogcrowds

Dia sudah datang ketika pagi masih muda. Mengenakan daster yg lusuh, daster yang agak mirip motif dan warnanya dengan hari hari kemarin. Lengan kanannya merangkul seorang anak yang berusia 5 tahun. Bocah yang menderita kelumpuhan sejak lahir. Tidak bisa berjalan, sehingga kemanapun bepergian harus di gendong oleh Ibunya. Sedangkan Tangan kirinya memegang lengan anak lainnya,anak laki2 yang usianya lebih tua 2 tahun dari bocah yg sedang digendong. Sama seperti adiknya, tidak juga normal seperti kebanyakan anak anak lainnya. sang kakak ini tampak kurus dan mengalami sedikit gangguan mental.

Ketiga orang itu adalah sebuah keluarga kecil yg tinggal di sebuah gubuk kecil nan sangat sederhana, pas di belakang kompleks rumah saya. Bapaknya dulu adalah seorang tukang becak langganan Ibu, namun kini tidak lagi, karena 3 tahun lalu-kalau saya tidak salah ingat tahun-, Beliau berpulang ke Rahmatullah, meninggalkan 2 orang anak kecil dan seorang Istri yang tiap hari bersusah payah mencari uang, memastikan bahwa ada yg mereka bisa makan dalam sehari. ya, Daeng Becce harus bekerja keras untuk anak anak mereka, amanah yg ditinggal oleh suaminya.

Saya ingat alasan kenapa dia sampai ikut terlibat dalam rutinitas pagi keluarga kami. Suatu hari saya melihat Ibu tampak sangat kelelahan akibat bekerja seharian di rumah, bersih bersih dan mencuci pakaian kotor. Ibu saya mengeluhkan lengannya yang pegal pegal karena cucian yg sangat banyak (info : tidak temasuk pakaian saya, karena sy mencuci pakaian sendiri, hehehe).
Dan terbesit keinginan saya untuk mengurangi sedikit beban kerjanya, terutama masalah cucian itu. Saya dan Ibu diskusi. Awalnya berniat untuk membeli sebuah mesin cuci saja, tapi akhirnya kami batalkan, kami putuskan meminta Daeng Becce untuk membantu dalam hal mencuci pakaian. Maka jadilah dia beserta kedua orang anaknya datang ke rumah kami tiap dua kali dalam seminggu. dan tentunya dengan sebuah imbalan gaji.

Sebuah keputusan yang saya pikir sangat tepat. Ini adalah salah satu cara kita untuk peduli terhadap sesama. Peduli tidak harus selalu memberikan bantuan berupa sumbangan atau angpao kepada mereka yang tergolong miskin. Jika kita memberikan sebuah pekerjaan, setidaknya bisa mengajarkan kepada mereka untuk belajar lebih mandiri lagi, bisa menaikkan derajat mereka di mata orang orang sekitarnya, dibanding jika mereka pada akhirnya harus meminta minta apabila kebutuhan hidupnya sudah tidak bisa terpenuhi.

Sebenarnya, masih banyak cara lain untuk menunjukkan kepedulian, tergantung kepekaan dan kejelian kita melihat kesempatan untuk menunjukkan kepedulian itu. Seperti halnya pengalaman yg saya ceritakan diatas, kalau kita masih bisa menggunakan tenaga manusia, kenapa juga harus pakai mesin. Coba periksa lagi sekitar rumah anda, Siapa tahu masih ada Daeng daeng Becce lainnya yg bisa jadi ladang peduli dan berbagi.

oh,iya. Bukankah saat ini bumi juga sedang mengalami pemanasan global, dan salah satu cara mengurangi efeknya dengan meminimalkan pemakaian alat alat elektronik?! :-)

I........I

Dulu pernah berjanji untuk segera "membuangnya", entah di postingan kapan saya menulis itu. Dan hari ini baru sadar - atau memang selama ini sengaja pura pura lupa - kalau ternyata janji itu ingkar. Itupun karena efek dari ketidaksengajaan yang terjadi beberapa hari terakhir ini, membuat saya seolah olah diajari untuk mulai menjauhinya.
Menurut saya itu cukup ampuh. Saya akan berusaha membuatnya agar tidak hanya sekedar seolah olah saja. [
kira kira sanggupkah saya ?!!]

Seakan tidak mau peduli, itu berjenis makanan pedas atau yang kebanyakan garam, pokoknya, asalkan sudah melewati tenggorokan, rasanya tiba tiba berubah jadi agak agak pahit. Padahal ini sudah terhitung 3 hari semenjak sy menyimpulkan sendiri bahwa saya sudah benar benar sembuh dari sakit.

Mungkin karena terlalu banyak menelan pil pahit yang diberikan oleh dokter. 3 kali sehari, sekali minum jumlahnya ada 4 macam obat, dan Ukurannya besar besar saudara saudara, 2 tablet seukuran dgn permen Cha cha.
Saya meminumnya selama 2 hari berturut - turut. Jadi total pil pahit yg sudah masuk ke dalam lambung saya ada 24 tablet. Inilah mungkin yang menyebabkan rasa pahit itu selalu ada setiap kali makan. Nafsu makan jadi hilang. sampai hari ini. Pengen rasanya mengeluh berat, tp tba tiba teringat sebuah kejadian pada suatu subuh.

Subuh, mau ke Mesjid, pastinya harus buka pintu pagar halaman rumah dulu. Pagar besi yang punya gembok dan grendel. Grendelnya ada dua, satu terpasang di tengah sebelah kiri dan satunya ada di pojok kanan bagian bawah, dimana tempat gembok bermerek Viro juga terpasang. Saya mulai dgn mencoba membuka dulu gemboknya, Keras sekali rasanya untuk memutar kuncinya ke arah kanan,
kunci sudah berapa kali ditarik keluar masuk. tetap saja tidak mau terbuka. ternyata lubang gemboknya kemasukan air hujan semalam dan menyisakan karat. berulang ulang dicoba tetap saja tdk mau, saya benar benar merasa kesulitan dan panik karena sebentar lagi sholat berjamaah dimulai. Saya mengeluh sambil Mencoba terus dan akhirnya Gembok itu bisa terbuka. Sekarang sisa membuka 2 grendel dan mendorong pagar kesamping. Saat mendorong pagar pun sy mengalami kesulitan, karena rodanya yg jg berkarat menjadikan roda pintu pagar itu tidak bs berputar dgn sempurna, butuh tenaga ekstra utk bisa mendorong pintu pagar itu agar bisa terbuka.

Berjalan dengan langkah terburu buru menuju mesjid sambil mengeluhkan pintu pagar yang tadi, mengapa juga tiba2 ada kejadian seperti itu. Melewati rumah tetangga yg berada di sudut tikungan. Disitu tampak seorang Bapak yg juga berusaha membuka pintu Pagarnya. Saya Perhatikan.Pagarnya terbuat dari kayu. bentuknya sederhana dan tdk menjulang tinggi. Pintu Pagarnya tidak memilliki grendel dan gembok. penguncinya hanya menggunakan seutas kawat. serta tidak memiliki roda seperti pagar saya yg bisa didorong dorong. Juga tdk ada engsel, shingga untuk membukanya, harus diangkat dan dipindahkan posisinya.
Tapi dia kelihatan cukup sabar membuka satu persatu tali kawat penguncinya, setelah itu mengangkat dan memindahkan posisinya agar ada celah yg bisa dilewati. mengangkatnya pun sangat hati hati dan pelan sekali, karena kayu kalau habis kena hujan biasanya licin,kotor dan berlumut. Sepertinya dia takut kotorannya bakal menempel pada pakaiannya yg akan digunakan untuk sholat . Dan dia pun keluar pagar dengan raut muka yg tenang tenang saja. Tidak ada keluhan sedikitpun. Seketika itu, Saya jadi tahu, ternyata ada orang yg seharusnya lebih berhak mengeluh daripada saya.

Sebuah teguran halus yg langsung dari Tuhan. Sangat cepat sekali rasanya Tuhan bertindak, belum 1 menit sy selesai berkeluh kesah, Allah langsung memberi jawaban.

Apa yang menimpa kita, tidak seharusnya kita keluhkan, tapi berusaha untuk bersabar, berpikirlah bahwa masih banyak orang yg mengalami keresahan, kesedihan dibanding dengan apa yg kita rasakan sekarang. Cobalah untuk selalu melihat kebawah, Pasti segala kesusahan yang menimpa kita akan hilang. Dan Dengan sendirinya kita akan merasa Ridho dengan segala keadaan kita saat ini. bagimana juga kita menuju kekhusukan beribadah kepadaNYA jika di hati masih ada keluh kesah. jadi, masih adakah alasan kita untuk mengeluh ?

RULE:
The rules are simple. Use google image to search the answers to the quetions below. Then you must choose a picture in the first page of results, and post it as your answer. After that tag 7 people

Diberikan oleh seorang teman,yang punya Pondok Mutiah. Dan berikut hasilnya :

The Age of Next Birthday
Kalau di
barat, pertanyaan tentang umur dianggap kurang sopan apalagi ditanyakan pada orang yg baru kenal. Tapi saya ini orng Indonesia, sy pikir tidak masalah, meskipun berat juga untuk menuliskannya. Saya lahir ketika Pasukan Zionis Israel melakukan agresi militer besar-besaran ke Lebanon tgl 6 Juni. Nama operasinya di sebut Peace for Galileo. Sudah tahu kan tahunnya thn berapa ? silahkan dihitung sendiri umur saya sekarang berapa. Hehehe. Sudah tua tapi masih begini begini juga. Astagfirullah....

A Place I'd Like to Travel
Selandia Baru. karena pemandangannya yg luar biasa indah, ingin rasanya berada di lembah yg hijau itu, puas puasin ambil gambar. Juga Salah satu alasan saya suka film Lord of The Ring karena ngambil lokasi syutingnya di Selandia Baru. Tapi sy juga punya niat ke Saudi Arabia.Mekkah.

A Favourite Place
Tempat tempat yg tinggi. Yang penting saya bisa melihat bumi dari atas. Meskipun sy sangat jarang sekali ikut acara panjat panjat gunung, tp klo lagi keluar kota dan melewati daerah puncak, sy sangat menikmatinya. Juga dulu kalau pas manjat tower, tidak lupa untuk duduk2 sejenak menikmati pemandangan bawah. Tempat yg tinggi mengingatkan kita untuk selalu melihat kebawah. Banyak banyak bersyukur maksudnya. :-P

A Favourite Food
Makanan berkuah dan pedas, seperti Konro, Coto, Pallu Basa, Bakso, serta Indomie Rasa Kaldu Ayam.

A Favourite Thing
Wah, sebenarnya banyak.
My Acer Travelmate 3212, itu dulu, Sekarang posisinya sdh tergantikan oleh toshiba satellite A205 punya kantor yg performancenya lebih bagus, teman saya sepanjang hari, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Sekarang My Acer sy titipkan ke adik saya. Juga ada Kodak V530 sebagai alat yg bisa mendukung kebiasaan sy yg suka Potret apa saja. dan sebuah Gitar Klasik, jika lagi mau nyanyi dan teriak teriak sendiri di dalam kamar. Eh, satu lagi, si kecil yg imut dan mungil, yg harus saya pastikan selalu ada, 3 kali sehari sehabis makan, yaitu Tusuk gigi, karena gigi saya ada lubangnya dan itu harus dibersihkan. Bukankah Baginda Nabi juga menyuruh untuk selalu bersiwak.

A City I was Born
Sengkang, terkenal sebagai Kota penghasil Kain Sutera, Ibukota dari Kab. Wajo, sekitar 240 Km dari Kota Makassar.Orang sengkang biasa dikenal sebagai businessman yg ulung, dan ternyata sy tidak memiliki bakat itu. Sekarang, bersama orang tua saya tinggal di Makassar. Makassar yang panas.

A Nickname I Had
salah satunya Accul ? iya, benar. Dulu di kampus di panggil seperti itu. karena saya juga orangnya simpel saja, akhirnya nama itu sy sematkan juga untuk dipakai sebagai nickname di dunia maya.

A Favorite Color
Kembali karena alasan orangnya simpel, sy sukanya warna hitam (75% baju saya
berwarna hitam), putih dan abu abu, dan terkadang juga suka warna biru.

College Major
Engineering. 4,5 tahun, lamanya kuliah di Elektro UH, dan kerjanya jg di bidang Teknikal. sy juga sedikit tertarik ke Teknik Arsitektur, karena sy hobby sama dunia design Grafis.

Name of My Love
Ernawati, perempuan yg saya cintai, orangnya Hitam manis, apalagi kalau ketawa, maniisss sekali. Dia lah Ibu saya. Dan Perempuan kedua yg saya cintai, namanya belum saya tahu, sekarang sy masih mencari cari, dimana keberadaannya. karena saya mau menagih, tulang rusuk saya yg pernah dititipkan kepadanya. *halaahhh*

A Hobby
Sangat senang travelling, sambil photo photo dan cukup Hoby Baca dan Internet.

A Bad Habbit
Terpaksa buka aib lagi, padahal Allah telah menyembunyikannya agar sy kelihatan seolah olah orang baik dan Rajin mencuci. Iya, kebiasaan buruk adalah menumpuk pakaian Kotor. Dicuci setelah tumpukannya menggunung.

Wishlist
-Punya rumah pribadi
-Punya kamera SLR (Nikon D 90)
-Punya Keluarga bahagia
-Sehat selalu .
Dan masih banyak yg lainnya....

Selanjutnya, PR ini saya forward untuk dikerjakan ke Bang Nicks, Mas Alamsyah, Daeng Wira, K' Antok dan My Bro Safwan.
Selamat bekerja

Resolusi 2009

Meski saya tidak termasuk orang yg ikut merayakan malam pergantian tahun baru 2009, namun dalam hal menentukan resolusi, saya masih tetap menggunakan kalender masehi. Saya pikir yg terpenting adalah adanya niat dan hasrat untuk menjadi yg lebih baik dari tahun sebelumnya serta seberapa besar usaha yg kita lakukan untuk mencapai target target yg kita tetapkan tersebut.

Alhamdulillah draft Resolusi thn 2009 ini sdh selesai sy buat , totalnya ada 6 saja. Dan utk sementara masih tertulis di "papan tulis" kamar tidur saya. dan rencananya akan saya pindahkan dan tulis secara indah di halaman pertama Buku Agenda 2009 yang baru baru ini saya terima dari HRD tempat saya bekerja.

Saya sengaja buat seperti ini di blog, agar ada sesuatu yg tertulis yg bisa saya pertanggungjawabkan dan setidaknya saya akan malu sendiri -sama teman-teman yg sempat membacanya- seandainya saja saya tidak ada usaha untuk memenuhinya.

Semoga Allah memudahkan segala sesuatunya. Amin.


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda